Kamis, 10 November 2011


Khutbah Jum’at – 20090703

Kaum muslim mesti meneladani dan mencontoh Nabi Ibrahim as beserta anak cucunya seperti Nabi Ismail as dan Nabi Muhammad SAW dalam mentaati perintah ALLOH SWT dan menjauhi larangan-Nya.
ALLOH SWT sendiri berfirman sebagai berikut,“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), — (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (QS An Nahl(16):120-121)
Beliau adalah orang yg muslim, hanif (lurusf) serta berserah diri kepada ALLOH SWT. Beliau juga mengajak umatnya dan mewasiatkan pada anak cucunya untuk senantiasa tunduk dan patuh pada ALLOH SWT. “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.” (Al Baqarah(2):132)
Nabi Ibrahim as sendiri telah diuji keimanan dan ketakwaannya oleh ALLOH SWT.“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim”.”(Al Baqarah(2):124)
Salah satu doa para Nabi yang diabadikan di Al Qur’an adalah doa Nabi Ibrahim as,“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Ibrahim(14):37)
Nabi Ibrahim as juga (beserta anaknya, Nabi Ismail as) yang membangun Ka’bah sesuai perintah dari ALLOH SWT. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.” (Al Baqarah(2):127)
Adapun manfaat Ka’bah dijelaskan pada ayat berikut,“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud”.” (Al Baqarah(2):125)
Kemudian Nabi Ibrahim as juga yg mencontohkan pelaksanaan haji. “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, — supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.” (Al Hajj(22):27-28)
Adapun ujian yg paling berat bagi Nabi Ibrahim as adalah tatkala turun perintah untuk menyembelih Nabi Ismail as. Padahal Nabi Ismail as didapat setelah perjuangan berpuluh tahun karena beliau tidak dikaruniai anak. “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.” (Ash Shaffaat(37):102)
Karena keduanya adalah orang2 yg bertakwa dan terpilih, maka tanpa ragu keduanya melaksanakan perintah ‘tidak masuk akal manusia’ ini. Keduanya pun lulus dari ujian ini.
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). — Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, — sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. — Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (Ash Shaffaat(37):103-106)
Marilah kita berusaha meneladani Nabi Ibrahim as semampu dan sedekat yg bisa kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar