Kamis, 10 November 2011

contoh Khutbah Jum’at

Khutbah Jum’at – 20090626

Adalah satu hal yg sangat ironis dan memprihatinkan bila kita bandingkan peringatan tahun baru Masehi dengan tahun baru Hijriyah. Kehadiran tahun baru Hijriyah sangat terasa kurang mendapat sambutan dan perhatian yg memadai jika dibandingkan dengan tahun baru Masehi yg begitu gegap gempita. Meski demikian, lebih kurang 5-10 tahun terakhir ini, ghirah dan semangat kaum muslim di Indonesia utk menyemarakkan tahun baru Hijriyah sudah mulai terasa.
Malam tahun baru Masehi begitu dirayakan dengan segala keriuhan dan pesta yg menghabiskan dana yg tidak sedikit. Berbagai acara dan hiburan digelar di mana-mana. Semua media eletronik dan media cetak tidak ketinggalan untuk mengekspos dan memberitakan besar2an dengan headline yang terkadang terkesan begitu lebay.
Semestinya sebagai umat muslim, kita tidak perlu merayakan tahun baru Masehi ini, terlebih jika kita melihat ke sejarahnya bahwa tahun baru ini bertujuan untuk merayakan kelahiran Yesus.
Rasululloh SAW sendiri punya pesan khusus untuk menyambut hari esok,“Barang siapa yang keadaan amalnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari)
Islam mengajarkan 3 faktor penting untuk menghadapi hari esok:
  1. Meningkatkan iman dan taqwa kepada ALLOH SWT
  2. Membuat rencana/program dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya
  3. Tidak melupakan nikmat dan kekuasaan ALLOH SWT serta bersyukur kepada-Nya
Oleh karenanya, setiap muslim hendaknya melakukan muhasabah agar kualitas hidupnya selalu meningkat dari hari ke hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar